CITEUREUP – Menyemarakkan momentum bulan suci Ramadhan, Kwarran Citeureup menggelar kajian Ramadhan bertajuk “3 Tingkatan dalam Berpuasa dari yang Umum ke yang Khusus” di SDN Puspanegara 01 pada Minggu (24/03/24).
Tema materi ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman para peserta kajian tentang hakikat puasa yang sebenarnya. Tingkatan pertama adalah puasa jasmani dengan menahan diri dari makan, minum, Tingkatan kedua adalah puasa rohani dengan mengendalikan hawa nafsu dan menahan diri dari perbuatan tercela, Tingkatan ketiga, yang paling khusus, adalah puasa kalbu/hati dengan mengosongkan hati hanya untuk Allah SWT semata.
Kak Ahmad Mubarok, selaku Wakil Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan (Waka Binawasa), menyampaikan harapannya agar kajian ini dapat meningkatkan pemahaman para anggota pramuka mengenai amalan-amalan di bulan Ramadhan dan pahala berbagi di bulan puasa. “Apalagi sekarang di bulan Ramadhan, dengan adanya kajian ini semoga kakak-kakak Penegak bisa lebih tahu tentang amalan-amalan di bulan puasa dan pahala berbagi di bulan puasa,” ujarnya.
Dalam kajian yang mengupas tiga tingkatan berpuasa, dari yang umum hingga yang khusus, penceramah memaparkan pentingnya puasa tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara spiritual dan emosional. Beliau menekankan bahwa puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan hawa nafsu dan perbuatan tercela.
Lebih lanjut, penceramah mengimbau para peserta untuk memanfaatkan momentum Ramadhan sebagai ladang untuk memperbanyak amal kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. “Jagalah lisan, pandangan, dan perbuatan kalian dari hal-hal yang dilarang. Gunakan bulan ini untuk meningkatkan ketakwaan dan berbagi dengan sesama,” pesannya.
Sekitar 30 peserta hadir dalam kajian tersebut untuk menggali ilmu dan wawasan keagamaan. Acara serupa juga diagendakan di waktu mendatang untuk selalu mengingatkan, menginspirasi, dan memotivasi generasi muda Pramuka dalam beribadah dan beramal saleh sesuai tutunan syariat agama Islam. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat spiritualitas para anggota pramuka dan membentuk karakter yang tangguh sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka dalam Undang-Undang Pramuka.
Sumber: Ina Elfita Rahmawati