Gerakan Pramuka Man 2 Bogor Kwarran Leuwisadeng melaksanakan kegiatan Musyawarah Ambalan pada hari Sabtu (27/04/2024) bertempat di kelas 11 Mia 2.
Musyawarah Ambalan merupakan suatu forum pertemuan bagi pramuka penegak warga ambalan untuk menampung aspirasi pramuka penegak ambalan ditingkat gugus depan. Kegiatan ini diikuti oleh Dewan Ambalan, anggota serta pembina.
Musyawarah Ambalan dibuka oleh Kak Satrio selaku pradana putra, dalam sambutannya Kak Satrio menyampaikan amanat dari pembina yang tidak bisa hadir yaitu amanat untuk mengikuti rangkaian acara Musyam dengan baik dan memilih pemimpin sesuai hati nurani dan semoga selalu terus bisa bertahan di Pramuka.
Pada sidang pleno yang pertama, anggota presidium mengesahkan bahan sidang dan menetapkan Muhammad Fathul Umam sebagai peesidium Satu, Rahma Fitria sebagai presidium dua, dan Naisya Dwi Arianti sebagai presidium tiga, lalu dilanjutkan dengan pemaparan laporan pertanggung jawaban oleh pradana. Memasuki sidang pleno kedua, seluruh peserta Musyawarah Ambalan diarahkan untuk duduk melingkar untuk bermusyawarah tentang komisi, di antaranya komisi A berisi program kerja, komisi B berisi tentang administrasi dan lomisi C berisi tentang AD-ART. Dilanjut sidang pleno ketiga pemilihan dewan ambalan periode selanjutnya terdapat kandidat dari seluruh anggota kelas 11 yang dimulai dari pemaparan visi dan misi serta tanya jawab dan dilanjutkan pemungutan suara.
Hasil dari pemungutan suara yang paling terbanyak adalah Hilsam Arizly sebagai Pradana Putra Masa Bakti 2024 dan Siti Maulida Nursyifa sebagai Pradana Putri Masa Bakti 2024.
Terpilih keduanya sebagai pradana putra dan putri masa bakti 2024, merupakan harapan baru untuk membawa banyak perubahan dan kemajuan bagi pramuka penegak ambalan Ki Hajar Dewantara dan Cut Mutia.
“Kakak berharap para calon dewan ambalan yang baru bisa lebih dekat dan terus berkomunikasi dengan pembina, sebisa mungkin egois nya diturunkan dan kepedulian nya di tingkatkan kakak lebih seneng kalau kalian bisa terbuka dan anggap kakak sebagai teman cerita kalian tanpa harus melewati batas” Ucap kak Karin selaku pembina Putri.
Sumber Foto : Ria Rahma Rahayu – Tim Reportase Kabupaten Bogor