Bogor – Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Bogor melaksanakan Rapat Kerja Cabang (Raker Cabang) pada Kamis, 11 Desember 2025. Kegiatan ini menjadi forum strategis untuk mengevaluasi program kerja sekaligus merumuskan arah kebijakan pembinaan kepramukaan di Kabupaten Bogor ke depan.

Raker Cabang diawali dengan penyampaian apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran pengurus Kwarcab Kabupaten Bogor atas dedikasi dan pengabdiannya. Dalam pembukaan, ditegaskan bahwa Gerakan Pramuka di Kabupaten Bogor harus terus diwujudkan melalui bakti dan pengabdian nyata kepada masyarakat, dengan semangat optimisme serta kesiapan waktu, tenaga, dan sumber daya demi kemajuan organisasi.

Salah satu agenda utama yang menjadi perhatian adalah target pengembangan Pramuka Garuda sebanyak 50.000 orang dalam jangka panjang, meningkat dari capaian saat ini yang berada di kisaran 18.000 orang. Dalam kesempatan tersebut disampaikan pula pesan dari Kwartir Daerah Jawa Barat yang menegaskan bahwa keberlangsungan kegiatan Pramuka harus tetap berjalan, baik dengan maupun tanpa dukungan anggaran.

Berdasarkan pemaparan data, jumlah anggota Pramuka peserta didik di Kabupaten Bogor tercatat sekitar 420.000 orang. Jumlah gugus depan aktif juga mengalami peningkatan signifikan, dari sekitar 2.000 menjadi 5.674 gugus depan, dengan 387.000 Kartu Tanda Anggota (KTA) terdaftar di Kwartir Nasional. Sementara itu, jumlah pembina tercatat sekitar 20.000 orang, namun rasio pembina terlatih dinilai masih perlu ditingkatkan, mengingat setiap gugus depan idealnya memiliki pembina yang telah mengikuti kursus kepramukaan.

Raker Cabang menegaskan bahwa pengembangan Pramuka Garuda menjadi prioritas, namun harus diimbangi dengan peningkatan kualitas pembinaan. Saat ini jumlah Pramuka Garuda relatif cukup banyak, namun Pramuka Teladan baru tercatat sebanyak 11 orang. Hal tersebut menjadi catatan penting perlunya peningkatan mutu pembinaan yang lebih terukur. Selain itu, akreditasi gugus depan serta pemerataan predikat Kwarran Tergiat juga menjadi fokus pembahasan, dengan peluang besar bagi kwartir ranting mengingat capaian Kwarcab Kabupaten Bogor sebagai Kwarcab Tergiat I pada tahun 2025.

Dalam sesi diskusi, Kak Omang selaku perwakilan Sekretaris Kwarran Cileungsi menyampaikan perkembangan akreditasi gugus depan yang telah diikuti 48 sekolah, dengan 18 sekolah berasal dari wilayah Cileungsi, serta target peningkatan menjadi 50 gugus depan terakreditasi. Ia juga menyampaikan kondisi Pramuka berkebutuhan khusus di Cileungsi yang masih memerlukan dukungan sarana dan pembinaan, khususnya terkait pemenuhan Tanda Kecakapan Umum (TKU) dan Tanda Kecakapan Khusus (SKK). Isu KTA turut mendapat perhatian, mengingat adanya sejumlah kendala sejak tahun 2020 hingga 2025, dengan penegasan agar program KTA dilaksanakan secara serius dan tuntas, termasuk kemungkinan pengelolaan oleh kwartir ranting.

Sementara itu, Kak Maman selaku Sekretaris Kwarran Leuwiliang menyoroti target 50.000 Pramuka Garuda yang dinilai cukup berat apabila hanya berorientasi pada kuantitas. Ia menekankan pentingnya kualitas yang terukur dan teruji, serta mengusulkan pembentukan tim khusus per wilayah. Disampaikan pula bahwa matrik kegiatan akan disusun sebagai acuan bagi kwartir ranting dan gugus depan agar tidak berbenturan dengan kegiatan belajar mengajar (KBM). Matrik program kerja Kwarcab direncanakan akan disosialisasikan satu minggu pasca Raker. Terkait pembiayaan, disampaikan adanya dana hibah Kwarcab serta harapan agar biaya kegiatan cabang tidak memberatkan kwartir ranting, dengan tetap mengedepankan keberpihakan kepada peserta didik.

Pada kesempatan lain, Kak Herry selaku Andalan Cabang Penanggulangan Bencana mengajak seluruh anggota Pramuka untuk melakukan penggalangan dana bagi korban bencana di Sumatera. Ia mencontohkan langkah Kwarran Ciawi yang telah melaksanakan penggalangan dana, sekaligus mendorong kejelasan peran Kwarcab Kabupaten Bogor dalam koordinasi dan penyaluran bantuan. Dalam forum tersebut, Kwarran Jasinga juga menyerahkan bantuan dana secara langsung yang dihimpun dari anggota Pramuka melalui Kak Endra selaku Ketua Kwarran Jasinga kepada Ketua Kwarcab Kabupaten Bogor.

Selain itu, Kak Anto selaku Sekretaris Kwarran Tamansari mengangkat pertanyaan terkait standarisasi pemberkasan Pramuka Garuda, khususnya mengenai portofolio yang dinilai apakah berbentuk hasil pemindaian atau dokumen fisik, perbedaan persepsi antarverifikator, serta metode penilaian yang dirasakan menyerupai kegiatan pendidikan dan pelatihan. Hal ini menjadi catatan penting untuk penyamaan persepsi dan peningkatan kualitas proses verifikasi ke depan.

Raker Cabang juga menyinggung penguatan peran Satuan Karya (SAKA) dan Satuan Komunitas (SAKO), termasuk SAKA SAKO Bela Negara, sebagai bagian dari upaya penguatan karakter serta kontribusi nyata Pramuka bagi bangsa dan negara.
Melalui Rapat Kerja Cabang ini, Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Bogor menegaskan komitmennya untuk memperkuat pembinaan kepramukaan yang berkualitas, terukur, dan berkelanjutan, melalui sinergi seluruh kwartir ranting, gugus depan, pembina, serta para pemangku kepentingan, demi kemajuan dan kejayaan Gerakan Pramuka Kabupaten Bogor.